Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Jangan Jadi JOFISA Setengah-Setengah

  Ini adalah salah satu postingan saya di akun instagram @jomblofisabilillah yang menurut saya cukup 'ngeh' karena saya tulis berdasarkan curhatan pribadi. Terinspirasi dengan teman-teman yang 'mengaku' JOFISA tapi kelakuan kaya orang kesurupan. Brutal. Padahal arti kata Jomblo Fisabilillah adalah Jomblo di Jalan Allah yaitu jomblo yang menghabiskan waktu 'kejombloannya' untuk menghidupkan sunnah serta berdakwah. bukan sekedar numpang ngeksis dengan bertitle JOFISA. Semoga bermanfaat :) Jangan Jadi JOFISA Setengah-Setengah Katanya JOFISA, tapi sama lawan jenis masih deket-deketan. Ayo Hilangkan! Kalau gak sanggup ya sekedar kurangkan! Katanya JOFISA, tapi masih aja iri sama orang pacaran. Padahal udah jelas haram. Hilangkan! Katanya JOFISA, tapi senang kalau teman pacaran. Harusnya sedih karena teman terjerumus kemaksiatan. Teman macam apa? Ayo Hilangkan! Katanya JOFISA, tapi masih sering ngomong baik tentang pacaran. Padahal udah jelas haram. Ayo Hila

Gonta-ganti Pacar, Itu Laku Apa Murahan?

Assalamu’alaikum wr. wb             Banyak orang yang bangga kalau udah punya “mantan” banyak. Bahkan merendahkan orang lain yang sama sekali gak pernah pacaran. Tapi kalau kita telurus lebih dalam. Orang yang udah pacaran berkali-kali bisa aja disebut “murahan”. Kenapa murahan? Ya karena mereka mau aja dijadiin mainan... kok mainan? Yaiyalah yang namanya pacaran kan cuman mainan-__- Gaada pacaran yang seriusan. Kalau serius mah datengin walinya, bukan datengin putrinya -___-             Selain itu kita main logika aja, barang murah pasti laku kan? Artinya kalau laku bisa juga disebut murah. Ada sih laku tapi mahal, tapikan gak selaku kalau barang itu murah, yakan :D Jadi, kalau barang itu kualitasnya sama, tapi lebih murah, ya pasti lebih laku dong! Liat aja HP samsung yang harganya 1 jutaan, pasti lebih laku dibanding Iphone yang harganya 10jutaan. Padahal kualitas sama. Logikanya gitu aja sih bro...             Dan orang islam yang “ngaku” pinter ngaji tapi masih pacaran,

Kami Bukan Robot! (Curhatan Pelajar Masa Kini)

Kami bukanlah robot, yang tidak punya rasa lelah. Kami bukanlah robot, yang selalu sigap tanpa mengeluh apabila diperinta. Kami bukanlah robot, yang dengan mudahnya mengerjakan segala tugas yang dibebankan, Kami bukanlah robot, yang tidak perlu beristirahat. Kami manusia! butuh istirahat apabila penat. Kami manusia! perlu refresing, bebas dari beban tugas. Kami manusia! yang hidup bukan hanya untuk mengerjakan tugas sekolah. Kami manusia! yang sarapan dengan makanan, bukan dengan soal! Kami manusia! hidup kami bukan hanya untuk tugas. Kami manusia! makhluk Allah, butuh waktu untuk beribadah. Kami manusia! bisa down apabila diberikan terlalu banyak tugas. Kami manusia! yang belajar untuk hidup, bukan hidup untuk belajar! Maaf apabila kami berontak Karena kami butuh istirahat Terlepas dari kepentan menuntut ilmu Terlepas dari kepenatan menatap berbagai soal. Bapak dan ibu guru yang kami hormati Mohon dengarkanlah keluhan kami Apalagi kini kami hampir menghadapi UN

Mencintai Rasulullah

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu sahabat semua...Kali ini saya, Devanda ingin menulis tentang mencintai Rasulullah SAW. Semoga sahabat semua berkenan membaca :)             Rasulullah adalah lelaki termulia di dunia ini. Kekasih Allah yang patut diteladani. Dari mulai perjuangannya menegakkan agamaNya hingga dalam lingkup kehidupan sehari-hari pun banyak yang dapat kita teladani dari beliau SAW.   Tak dapat dipungkiri banyak yang menjadikan beliau idola. Banyak orang yang “mengaku” mencintai beliau. Koar-koar di media sosial. Maulidan bikin status, shalawatan bikin status, sampe makan jengkol pun bikin status(canda doang). Di dunia maya bak pecinta Rasulullah sejati, tapi nyatanya? Beuh jauh amat. Katanya cinta Rasul, buang sampah masih sembarangan. Beli pakaian yang kekurangan bahan. Dikit-dikit marah kaya orang kesurupan. Dinasehatin jadi sok budek gak bisa mendengarkan. Shalat udah ditinggalkan, tapi minum khamr jadi kebiasaan. Usaha yang halal dihinakan, tapi j

Ngajak Pacaran, Situ Laki?

            Pacaran, istilah yang menggema di kalangan muda-mudi yang sedang dimabuk cinta. Bukan cinta biasa, tapi cinta yang ada di kebun binatang. Sukanya gelantungan, makan pisang dan kadang kelakuannya hampir kaya manusia. Ya cinta monyet namanya. Bahasa jawanya mah tresna munyuk bwahaha....             Oke, kembali ke topik permasalahan. Banyak orang sekarang menyangka, lelaki yang mengajak pacaran itu jantan. Tapi itu cuman mbelgedes, kebohongan semata. Gaada laki-laki sejati yang ngajak maksiat. Kok maksiat? Lhah kan pacaran biangnya maksiat. Sumber dari segala sumber zina mungkin kali ya.. Bukannya lebay, tapi emang fakta yang bisa dibuktikan. Kalau ngak percaya, tanya aja ke mbah gugel, dijamin jawabannya semua tercantum di situ.             Lelaki yang mengajak pacaran, boleh dibilang diragukan kejantanannya. Yang bener mah lelaki sejati itu yang ngajak ngejauhin maksiat, bukannya ngejalanin maksiat. Lelaki kaya gitu sama sekali gak pantes kalau dijadiin imam.