Kalau pertanyaan kalian kaya gitu, wah mon maap nih gabisa jawab. Karena ya sampe sekarang pun masih ga nyangka, bwehehe...
Ya gimana mau nyangka, bisa lolos dengan jalur SBMPTN di prodi terbanyak peminatnya di UIN Sunan Kalijaga. Yap, prodi Ilmu Komunikasi. Sempet lihat di website UIN SUKA, peminat Ikom tahun ini (2019) sekitar 1100-an, dengan jumlah yg diterima hanya 60 orang. Kalau kamu jadi aku, dengan nilai rata-rata UTBK hanya sekitar 570-an bisa nyangka nggak? Bisa diterima di prodi dengan keketatan 1:19 itu termasuk pencapaian fantastis buat aku. Jujur sampai sekarang masih ada rasa nggak percaya, masih 'ndredeg' kalau diinget-inget. Sungguh hadiah terindah dari Allah di pertengahan 2019!
"Koe penak Dev, SBM wis ketompo. Ra ngerti rasane ditolak,"
(kamu enak Dev, SBM udah keterima. Gak ngerti rasanya ditolak)
Hm, kata siapa gak pernah ngerti rasanya ditolak? Sebelum SBM aku udah ditolak TIGA kali. Yak, kamu gak salah baca, TIGA KALI. Pertama, di SNMPTN. Bahkan aku gak bisa daftar karena bukan termasuk siswa berprestasi di sekolah (karena w aslinya ga pinter, biasa aja. Bener dah, gapercaya tanya aja temen-temen sekelas :v). Lalu daftar SPAN-PTKIN, di UIN Suka, dan IAIN Surakarta. Kesemuanya ditolak. Yap DITOLAK, sakit sih sudah ngarep banyak padahal -_-
Lalu ikut UMPTKIN, milih 3 prodi dan kesemuanya di UIN Suka. Dan hasilnya? SEMUANYA DITOLAK! Dan di saat yang sama, dua orang temanku bisa diterima di jurusan masing-masing...
Down? Iya! Nyesel? Iya! Tapi bukan berarti harus mengalah kan? Setelah ditolak UMPTKIN aku mulai mencoba bermuhasabah. Apa ada yang salah dalam diri? Dan ternyata buanyak banget! Lalu aku mulai memperbaiki shalat (dulu sukanya sholat di akhir, bukan awal waktu...), banyakin ngaji (dulu ngaji semaunya aja, sekarang harus target minimal 3 hari se Juz, kalau bisa malah One Day One Juz), banyakin Istighfar dll.
Sampai hari-hari sebelum pengumuman SBM aku mencoba melupakan tanggal dimana SBM akan diumumin. Bahkan sehari sebelumnya dan pas hari H pengumuman SBMPTN, aku sebisa mungkin ga buka Instagram dan mengurangi WhatsApp. Biar apa? Biar lupa kalau ada pengumuman, jadi gak deg degan deh :v
Tepat jam 15.00 SBM diumumin. Aku buka website jam 15.03 dan ternyata hasilnya. Masyaa Allah, DITERIMA DI PRODI ILMU KOMUNIKASI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA! Prodi pilihan pertama! Prodi impian sejak masih kelas 11 SMK! Gak nyangka banget! Padahal malam sebelumnya mimpi diterima di Ilmu Perpustakaan (pilihan kedua) :v tapi ternyata diterima di pilihan pertama!
Sangat-sangat tidak menyangka. Yap, anak SMK Akuntansi yang sama sekali nol dalam persiapan SBMPTN. Sempat beli buku latihan soal, tapi qadarullah terkena banjir. Akhirnya hanya latihan mandiri. Tanpa tentor tanpa pembimbing, BENAR-BENAR SENDIRI! Bermodal mengikuti Tryout Eduka walaupun cuman sekali, itupun beberapa hari sebelum UTBK. Setelah hasil keluar, ngikut rasionalisasi di banyak tempat. Karena ya sadar kalo nilai ada di range tengah yang memiliki persaingan tertinggi. Hmm....
Disini aku sadar, bahwa rencana Allah itu bener-bener indah. Sedikit cerita, UIN Sunan Kalijaga adalah kampus impianku sejak kelas 9 SMP dan Ilmu Komunikasi adalah prodi impianku sejak awal kelas 11. Beneran? Yap sangat benar. Walaupun aku SMK Akuntansi, tapi memang hobi dan bakatku ada di Desain Grafis dan Editing Video. Makanya aku suka ngerasa salah jurusan :v dan ini merembet ke diangkatnya aku jadi babu editing di kelas :v
Okelah lanjut. Sempet minder ngelihat Ikom adalah prodi favorit dari tahun ke tahun membuat percaya diriku menurun. Seolah-olah mustahil kalau aku bisa masuk ke sana. Akhirnya di akhir kelas 12 aku mulai mencari jurusan lain dan mulai mengubur mimpiku masuk di Ikom. Akhirnya di SPAN-PTKIN dan UMPTKIN aku memilih jurusan yang lainnya (selain itu juga di jalur tersebut gabisa milih prodi umum/non keagamaan sih). Dan ternyata? Kesemuanya ditolak! Padahal prodi prodi tersebut Passing Gradenya tidaklah se-ketat Ikom. Disini aku berpikir, Allah mendengar doaku sejak dulu. Yap, masuk Ilmu Komunikasi. Allah merestuiku di Ilmu Komunikasi, bukan jurusan yang lain. Dan memang inilah jalan yang ditakdirkan untuk aku tempuh..
Pesanku untuk kalian yang sedang berjuang, selalu lah ingat bahwa semuanya sudah tertulis di lauhul mahfudz. Kalian boleh berjuang dengan sangat keras, tapi jangan lupakan bahwa semua sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Jika kamu sukses, jangan lupa ada campur tangan Allah dalam setiap langkah kesuksesan kalian. Dan jika kamu gagal, ingatlah bahwa Allah sudah menyiapkan apa yang terbaik untuk kalian.
Selamat berjuang di Mandiri bagi teman-teman pejuang PTN 2019 yang belum digariskan lolos di SBMPTN. Dan untuk pejuang PTN 2020, mulai lah semua perjuanganmu dengan "Bismillah". Niatkan perjuanganmu karena Allah semata. Mulailah dari sekarang. Jika kalian butuh bantuan, jangan sungkan untuk meminta bantuanku. Selagi bisa, akan selalu aku bantu kawan!
Salam dariku,
Devanda Tasya N
Maba Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2019 jalur SBMPTN
Ya gimana mau nyangka, bisa lolos dengan jalur SBMPTN di prodi terbanyak peminatnya di UIN Sunan Kalijaga. Yap, prodi Ilmu Komunikasi. Sempet lihat di website UIN SUKA, peminat Ikom tahun ini (2019) sekitar 1100-an, dengan jumlah yg diterima hanya 60 orang. Kalau kamu jadi aku, dengan nilai rata-rata UTBK hanya sekitar 570-an bisa nyangka nggak? Bisa diterima di prodi dengan keketatan 1:19 itu termasuk pencapaian fantastis buat aku. Jujur sampai sekarang masih ada rasa nggak percaya, masih 'ndredeg' kalau diinget-inget. Sungguh hadiah terindah dari Allah di pertengahan 2019!
"Koe penak Dev, SBM wis ketompo. Ra ngerti rasane ditolak,"
(kamu enak Dev, SBM udah keterima. Gak ngerti rasanya ditolak)
Hm, kata siapa gak pernah ngerti rasanya ditolak? Sebelum SBM aku udah ditolak TIGA kali. Yak, kamu gak salah baca, TIGA KALI. Pertama, di SNMPTN. Bahkan aku gak bisa daftar karena bukan termasuk siswa berprestasi di sekolah (karena w aslinya ga pinter, biasa aja. Bener dah, gapercaya tanya aja temen-temen sekelas :v). Lalu daftar SPAN-PTKIN, di UIN Suka, dan IAIN Surakarta. Kesemuanya ditolak. Yap DITOLAK, sakit sih sudah ngarep banyak padahal -_-
Lalu ikut UMPTKIN, milih 3 prodi dan kesemuanya di UIN Suka. Dan hasilnya? SEMUANYA DITOLAK! Dan di saat yang sama, dua orang temanku bisa diterima di jurusan masing-masing...
Down? Iya! Nyesel? Iya! Tapi bukan berarti harus mengalah kan? Setelah ditolak UMPTKIN aku mulai mencoba bermuhasabah. Apa ada yang salah dalam diri? Dan ternyata buanyak banget! Lalu aku mulai memperbaiki shalat (dulu sukanya sholat di akhir, bukan awal waktu...), banyakin ngaji (dulu ngaji semaunya aja, sekarang harus target minimal 3 hari se Juz, kalau bisa malah One Day One Juz), banyakin Istighfar dll.
Sampai hari-hari sebelum pengumuman SBM aku mencoba melupakan tanggal dimana SBM akan diumumin. Bahkan sehari sebelumnya dan pas hari H pengumuman SBMPTN, aku sebisa mungkin ga buka Instagram dan mengurangi WhatsApp. Biar apa? Biar lupa kalau ada pengumuman, jadi gak deg degan deh :v
Tepat jam 15.00 SBM diumumin. Aku buka website jam 15.03 dan ternyata hasilnya. Masyaa Allah, DITERIMA DI PRODI ILMU KOMUNIKASI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA! Prodi pilihan pertama! Prodi impian sejak masih kelas 11 SMK! Gak nyangka banget! Padahal malam sebelumnya mimpi diterima di Ilmu Perpustakaan (pilihan kedua) :v tapi ternyata diterima di pilihan pertama!
Sangat-sangat tidak menyangka. Yap, anak SMK Akuntansi yang sama sekali nol dalam persiapan SBMPTN. Sempat beli buku latihan soal, tapi qadarullah terkena banjir. Akhirnya hanya latihan mandiri. Tanpa tentor tanpa pembimbing, BENAR-BENAR SENDIRI! Bermodal mengikuti Tryout Eduka walaupun cuman sekali, itupun beberapa hari sebelum UTBK. Setelah hasil keluar, ngikut rasionalisasi di banyak tempat. Karena ya sadar kalo nilai ada di range tengah yang memiliki persaingan tertinggi. Hmm....
Disini aku sadar, bahwa rencana Allah itu bener-bener indah. Sedikit cerita, UIN Sunan Kalijaga adalah kampus impianku sejak kelas 9 SMP dan Ilmu Komunikasi adalah prodi impianku sejak awal kelas 11. Beneran? Yap sangat benar. Walaupun aku SMK Akuntansi, tapi memang hobi dan bakatku ada di Desain Grafis dan Editing Video. Makanya aku suka ngerasa salah jurusan :v dan ini merembet ke diangkatnya aku jadi babu editing di kelas :v
Okelah lanjut. Sempet minder ngelihat Ikom adalah prodi favorit dari tahun ke tahun membuat percaya diriku menurun. Seolah-olah mustahil kalau aku bisa masuk ke sana. Akhirnya di akhir kelas 12 aku mulai mencari jurusan lain dan mulai mengubur mimpiku masuk di Ikom. Akhirnya di SPAN-PTKIN dan UMPTKIN aku memilih jurusan yang lainnya (selain itu juga di jalur tersebut gabisa milih prodi umum/non keagamaan sih). Dan ternyata? Kesemuanya ditolak! Padahal prodi prodi tersebut Passing Gradenya tidaklah se-ketat Ikom. Disini aku berpikir, Allah mendengar doaku sejak dulu. Yap, masuk Ilmu Komunikasi. Allah merestuiku di Ilmu Komunikasi, bukan jurusan yang lain. Dan memang inilah jalan yang ditakdirkan untuk aku tempuh..
Pesanku untuk kalian yang sedang berjuang, selalu lah ingat bahwa semuanya sudah tertulis di lauhul mahfudz. Kalian boleh berjuang dengan sangat keras, tapi jangan lupakan bahwa semua sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Jika kamu sukses, jangan lupa ada campur tangan Allah dalam setiap langkah kesuksesan kalian. Dan jika kamu gagal, ingatlah bahwa Allah sudah menyiapkan apa yang terbaik untuk kalian.
Selamat berjuang di Mandiri bagi teman-teman pejuang PTN 2019 yang belum digariskan lolos di SBMPTN. Dan untuk pejuang PTN 2020, mulai lah semua perjuanganmu dengan "Bismillah". Niatkan perjuanganmu karena Allah semata. Mulailah dari sekarang. Jika kalian butuh bantuan, jangan sungkan untuk meminta bantuanku. Selagi bisa, akan selalu aku bantu kawan!
Salam dariku,
Devanda Tasya N
Maba Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2019 jalur SBMPTN
Komentar
Posting Komentar