Ini puisi dariku,
Untukmu yang belum terbuka mata hatinya..
Kau Bilang Kami...
Kau bilang kami teroris
Tapi siapa yang membombardir rakyat palestina hingga menangis?
Kau bilang kami teroris
Tapi siapa yang memulai Perang Dunia nan legendaris?
Kau bilang kami teroris
Tapi siapa yang menjajah dunia dengan 3G yang kau anggap manis?
Kau bilang kami teroris
Tapi siapa yang membantai Rohingnya tanpa belas kasih?
Kau anggap kami ini radikal
Padahal kami hanya membela saudara yang dibantai tanpa akal
Kau anggap kami ini radikal
Padahal kami hanya berusaha untuk taat dan tawakal
Kau anggap kami ini radikal
Tapi saat kami ingin menjelaskan kau tolak dan malah bertindak brutal
Kau anggap kami ini radikal
Hey cobalah berkaca, mungkin kau saja yang terlalu liberal
Jum'at menjelang siang di Yogyakarta, 26 April 2019
Dariku, Devanda
Untukmu yang belum terbuka mata hatinya..
Kau Bilang Kami...
Kau bilang kami teroris
Tapi siapa yang membombardir rakyat palestina hingga menangis?
Kau bilang kami teroris
Tapi siapa yang memulai Perang Dunia nan legendaris?
Kau bilang kami teroris
Tapi siapa yang menjajah dunia dengan 3G yang kau anggap manis?
Kau bilang kami teroris
Tapi siapa yang membantai Rohingnya tanpa belas kasih?
Kau anggap kami ini radikal
Padahal kami hanya membela saudara yang dibantai tanpa akal
Kau anggap kami ini radikal
Padahal kami hanya berusaha untuk taat dan tawakal
Kau anggap kami ini radikal
Tapi saat kami ingin menjelaskan kau tolak dan malah bertindak brutal
Kau anggap kami ini radikal
Hey cobalah berkaca, mungkin kau saja yang terlalu liberal
Jum'at menjelang siang di Yogyakarta, 26 April 2019
Dariku, Devanda
Komentar
Posting Komentar